Perbedaan Nomor Referensi Bank dan Nasabah
Kegunaan nomor referensi bisa juga untuk membedakan sebuah transaksi, selain tujuannya. Maka, ada perbedaan antara nomor referensi bank dan nasabah.
Apabila bank biasanya menggunakan kode tiga angka sebagai bentuk identifikasi. Nomor referensi untuk nasabah tergantung pada orang yang melakukan sebuah transaksi.
Jadi, nomor referensi adalah kode unik yang dibuat sendiri dan tidak ada aturan mutlaknya bagi nasabah. Identifikasi seperti ini hanya berlaku untuk pengguna jasa perbankan di BRI.
Adapun kode ini biasanya disertakan apabila melakukan transaksi, misal membeli sebuah produk atau jasa tertentu. Fungsinya adalah melindungi nasabah jika sewaktu-waktu terjadi masalah pada transaksi, adanya nomor referensi ini bisa membantu pihak bank.
Penyesuaian nomor SMS 3355 menjadi 83355
Dalam upaya meningkatkan kenyamanan dan keamanan transaksi, kami informasikan adanya penyesuaian nomor SMS Bank Mandiri semula 3355 akan berubah menjadi 83355. Perubahan nomor tersebut juga sejalan dengan ketentuan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permenkominfo) Nomor 5 tahun 2021, tepatnya pada Pasal 139 huruf b.
Pengiriman SMS dari Nasabah ke 3355
Pengiriman SMS dari Nasabah ke 83355
Aktivasi dan buat PIN Kartu Kredit
CC (spasi) ACT (spasi) [4 digit akhir kartu] (spasi) [kode aktivasi] (spasi) [6 digit PIN yang diinginkan] kirim ke 3355
CC (spasi) ACT (spasi) [4 digit akhir kartu] (spasi) [kode aktivasi] (spasi) [6 digit PIN yang diinginkan] kirim ke 83355
Request PIN Kartu Kredit
CC (spasi) PIN (spasi) [4 digit akhir kartu] (spasi) [tanggal lahir dengan format ddmmyyyy] (spasi) [6 digit PIN yang diinginkan] kirim ke 3355
CC (spasi) PIN (spasi) [4 digit akhir kartu] (spasi) [tanggal lahir dengan format ddmmyyyy] (spasi) [6 digit PIN yang diinginkan] kirim ke 83355
Request OTP Kartu Kredit
Ketik OTPCC (spasi) [nomor KK] kirim ke 3355
Ketik OTPCC (spasi) [nomor KK] kirim ke 83355
Aktivasi Layanan (Digital Value Chain dan Mandiri Agent Banking System)
Pengiriman SMS dari Nasabah ke 3355
Pengiriman SMS dari Nasabah ke 83355
Pengecekan dan Pendaftaran Livin Poin
SMS Notifikasi Debit/Kredit
Pengiriman SMS dari 3355 ke Nasabah
Pengiriman SMS dari 83355 ke Nasabah
SMS Notifikasi Livin’ by Mandiri
SMS Notifikasi Mandiri Cash Management
“Awal Sejarah Kekerasan dan Pemusnahan Alam dan Manusia Papua”
Kita telah ketahui bahwa gadis cenderawasih itu indah dan cantik serta memberi peratihan kepada seluruh dunia. Senyuman dan bau aromanya membuat seluruh dunia tak bisa keluar dari dunianya, sehingga semakin lama semakin penambahan manusia- manusia yang jelas dan tidak jelas.
Penambahan atau datangnya banyak orang dari berbagai negara prioritasnya untuk mau memiliki gadis cenderawasih dan mau menguasai hak orang Papua. Wujud kenyataan yang telah kita realisasikan dari berbagai negara adalah pemerkosaan, penganiayaan, intimidasi, diskriminasi dan pembunuhan terhadap alam Papua serta manusianya. Kekerasan-kekerasan terhadap alam Papua serta manusianya itu bermula saat perebutan kekuasaan antara pemerintah Indonesia dan Belanda pada (1945-1960). Pada masa itu, aktivitas politik Indonesia di Papua sangat kejam dan semua gerakan pro Indonesia bermula dari Soegoro Atmoprasodjo dan G.S.S.J. Ratulangi. Gerakan-gerakan tersebut membuat para elite Papua hanya menjadi alat mereka. Kemudian mereka menduduki dan membentuk partai poltitik di Serui dan Jayapura. Karena itu nasionalisme dan patriotisme Indonesia yang muncul di kalangkan elite Papua antara 1950-1960 itu bukan nasionalisme murni melainkan hasil rekayasa dari orang-orang Indonesia tersebut. Maka beberapa rekayasa yang perlu kita ketahui dari prespektif kronoligisnya: “Tanggal 10-11 Juli 1945 dalam rapat BPUPKI dibahas tentang batas-batas wilayah dari Indonesia yang akan dinyatakan merdeka. Rapat tersebut dipimpin oleh Dr. Radjiman Wediodinigrat. Dalam rapat dua hari itu, mereka persoalkan tanah Papua, apakah menjadi bagian dari wilayah yang akan dimerdekakan atau tidak? Melihat sumber daya alam yang kaya raya, sebagian besar pembicara umum sepakat bahwa Papua adalah wilayah Indonesia timur dan masuk dalam bingkai NKRI”. Mohamad Hatta dengan tegas menolak tanah Papua menjadi bagian dari wilayah Indonesia.
Alasan Hatta adalah etnis dan kebudayaan (Suku Papua, rumpun Melanesia) berbeda dengan suku bangsa Melayu di pulau-pulau lain yang akan menjadi bagian dari negara yang dimerdekakan. Pendapat Hatta ini melahirkan banyak perbedaan pendapat dan tanggapan pada hari kedua, 11 Juli 1945. Penyatuan atau penolakan Malaya, Borneo dan Timur-Timur lebih gampang diambil kesepakatan bahwa akan dilepaskan daripada tentang Papua menjadi perdebatan sengit. Soekarno menolak pendapat Hatta dan mati-matian mempertahankan Papua masuk menjadi bagian dari wilayah Indonesia hanya demi politik ekonomi (sumber daya alam Papua). Argumen-argumen tersebut tentang Papua belum bisa disepakati sehingga diadakan voting dari 66 anggota BPUKPI yang hadir. Beberapa argumen Hatta pada 11 Juli 1945 salah satunya adalah: untuk menentukan wilayah Indonesia yang akan dimerdekakan, Hatta menolak dengan tegas memasukan Papua dalam negara merdeka yang akan dibentuk. Hatta mengatakan: “Saya sendiri ingin menyatakan bahwa Papua sama sekali saya tidak pusingkan, bisa diserahkan kepada bangsa Papua sendiri. Saya mengakui bahwa bangsa Papua juga berhak menjadi bangsa yang merdeka, akan tetepi bangsa Indonesia buat sementara waktu, yaitu dalam beberapa puluh tahun, belum sanggup, belum mempunyai tenaga cukup, untuk mendidik bangsa Papua sehingga menjadi bangsa yang merdeka”.
BACA JUGA: https://www.detikpapua.com/2024/08/06/seksualitas-oap-dan-mama-bumiseksualitas-oap-dan-mama-bumi/
Hatta dengan tegas menolak Papua masuk menjadi bagian dari wilayah Indonesia, karena Hatta tahu bahwa bangsa Papua adalah ras melanesia. Kemudian Hatta tahu sumber daya alam Papua bukan hak Indonesia, maka berikan kepada yang hak dan pemiliknya untuk menentukan nasibnya sendiri. Jawaban Soekarno “bangsa Papua masih primitif sehingga tidak beritervensi dengan kemerdekan bangsa Indonesia”. Soekarno mati-matian menolak pendapat Hatta dengan sebuah eksperimen untuk memiliki dan menguasai hak orang Papua.
Eksperimen yang dilakukan adalah tanggal 21 Februari 1961 Presiden Soekarno bertemu dengan Presiden John F. Kenndy di Washington dan membicarakan masalas Irian Jaya Barat yang sekarang di sebut Papua. Dalam pertemuan khusus Soekarno membuat perjanjian harta/emas, tembaga, dan nikel di timika (PT. Freeport Indonesi) dengan presiden Amerika Jhon F. Kenndy. Maka adanya alasan tersebut Amerikat Serikat berperan untuk menyerahkan Papua Barat ke dalam Republik Indonesia. Pada 1 Mei 1963 Papua Barat diserahkan ke dalam bingkai NKRI secara paksa oleh PBB melalui UNITEA. Sebelumnya Indonesia meminta pemerintah Amerika Serikat untuk pemerintah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia, setelah terjadi bom atom di Hirosima dan Nagasaki oleh Amerika saham besar Jepang.
BACA JUGA: https://www.detikpapua.com/2024/08/05/berdagang-di-emperan-jalan-simbol-mayoritas-diminoritaskan/
Negara Indonesia dengan Amerika beberapa tahun setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia dan Papua masuk menjadi bagian dari wilayah Indonesia, membangun relasi yang integral untuk memiliki dan menguasai hak orang Papua. Kemudian merancang berbagai bentuk jenis kekerasan terhadap orang Papua. Tidak lama kolonial Indonesia dan kapitalisme Amerika dengan watak yang sadar dan rencana masuk di wilayah Papua. Berlangsung melakukan berbagai jenis kekerasan dan pembunuhan terhadap alam Papua serta manusianya dalam bentuk ekonomi sosial dan operasi militer di setiap wilayah di Papua. Kapitalisme Amerika manfaatkan tenaga militer Indonesia, lalu menduduki dan beroperasi tambang di Tembagapura Timika (PT. Freeport Indonesia) tanpa mengetahui hak ulayat suku Amungme dan Kamoro secara lisang maupun tulisan. Belum sampai dua tiga hari pertumbahan darah orang Amungme dan Kamoro serta semua orang Papua atas tanah dan kekayaannya sendiri.
Sejak tahun 1967 PT. Freeport Indonesia telah menandatangani kotrak karya 1, dua tahun sebelum dilaksanakan Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) pada tahun 1969, proses secara politik Papua dimasukan ke dalam Republik Indonesia. Sampai dengan saat ini sudah 57 tahun telah melakukan eksploitasi sumber daya alam kandungan Bumi Papua. Penduduk suku Amungme, pemilik sulung Gunung Nemangkawi (Grasberg) menjadi korban pembantaian yang dilakukan PT. Freeport melalui militer Indonesia, demikian suku Kamoro di daerah pesisr pantai dan pantai menjadi korban pembantaian melalui Militer Indonesia dan limpah tailing dari PT. Freeport.
Proses pelanggaran HAM secara sistematis 25 Juni 1968- 22 Agustus 1969 sebelum dan sesudah pepera yang menjadi Pagdam XVII Cendrawasih adalah Brigjen Sarwo Edhiwibowo. Untuk mendukung PT. Freeport ia sebagai PAGDAM menggalar OPERASI WIBAWA dengan 3 tujuan yaitu: (1). Tumpaskan sisa-sisa OPM Pimpinan Fery Awom dan daerah-daerah lainnya; (2). Amankan usaha-usaha orang Papua untuk memenangkan PEPERA 1969; (3). Konsultasikan kekuasaan pemerintah Indonesia dan seluruh wilayah.
BACA JUGA: https://www.detikpapua.com/2024/07/17/gandhi-dan-warisan-perjuangan-ahimsa/
Diskriminasi, pemerkosaan dan pembunuhan terus terjadi di areal Freeport Tembagapura secara sistematis dan rencana demi keamanan PT. Freeport. Untuk menutupi berbagai kekerasan dan pembunuhan terhadap orang Papua, Kapolda Papua Irjen Bekto Suprapto melakukan tindakan tuduhan kepada Pimpinan TPN/OPM Kelly kwalik adalah pelaku utama kekerasan konflik di areal Freeport. Pada 16 Desember 2009, pukul. 03.00 pagi waktu Papua, Tim Densus 88 bersama Brimop Polda Papua menembak Kelly Kwalik hingga meninggal di tempat. Setelah ditembak ternyata Kelly Kwalik adalah penjuang sejati yang selalu setia pada perjuangan untuk membebaskan dan menyelamatkan rakyat Papua serta sember daya alam Papua dari penindasan.
Kita sampai saat ini, masih dalam ruang penjajahan atas kekayaan sendiri. Selagi masih dalam bingkai NKRI tidak akan pernah bebas, dalam perjuangan tetap saja kita akan dituduh sebagai pelaku utama kekerasan konflik di Papua. TPNB/OMP akan terus dituduh sebagai pelaku utama kekerasan pembunuhan terhadap rakyat Papua. Untuk mendukung dan melindungi PT. Freeport Indonesia dan meloloskan PT. Blok, B. Wabu di Intan Jaya, berbagai tuduhan akan terus dilontarkan kepada kita.
BACA JUGA: https://www.detikpapua.com/2024/07/08/mater-orientalis-aurora-iv/
Maka dari itu, berbagai bentuk kekerasan dan tuduhan-tuduhan yang telah dilakukan oleh kolonial Indonesia atas kekerasan-kekerasannya sendiri terhadap orang Papua. Jawaban dan kebebasan ada di tangan Tuhan bagi bangsa Papua. Jika kita sadar akan Allah pencipta, sadar akan alam Papua serta hartanya, sadar akan keturunan kita, sadar akan budaya kita, sadar akan agama kita, sadar akan identitas, sadar akan pendidikan, sadar akan relasi/interaksi antara suku, sadar akan kesatuan persatuan, sadar akan perjuangan ideologi Papua dengan hati yang sungguh benar-benar. Karena kesadaran diri atas penindasan adalah senjata yang paling ampuh di dunia. Oleh sebab itu, sadar diri dan jangan menyerah kepada berbagai bentuk kekerasan oleh kolonial Indonesia dan kapitalisme Amerika di Papua. (*)
Alua, Agus A. 2006. Papua Barat dari Pangkuan ke Pangkuan. Jayapura : jayapura, Setember 2006, 2006.
Haluk, Markus. Maret 2017. MATI atauHIDUP, Hilang Harapan Hidup dan Hak Asasi Manusia di Papua. s.l. : Deiyai, Maret 2017.
)* Penulis adalah Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Teologi “Fajar Timur” Abepura Jayapura-Papua.
Referensi Bank berguna dalam rangka memberikan keterangan dan atau mendukung bonafitas keuangan nasabah
Fasilitas Referensi Bank
*)Syarat dan ketentuan berlaku
untuk keterangan lebih lanjut, hubungi customer service kami di cabang Bank Papua terdekat.
Contoh Referensi Bank Papua
Apa itu nomor referensi bank? Simak pengertian dan daftarnya.
Nomor referensi bank adalah kode bank yang digunakan untuk transaksi. Dengan begitu, kode referensi setiap bank berbeda. Mengingat di Indonesia terdapat beragam bank, nomor ini berfungsi mempermudah nasabah dalam bertransaksi.
Biasanya, nomor referensi bank terdiri dari 3 digit angka. Angka ini nantinya harus dimasukkan sebelum nomor rekening. Agar lebih jelasnya, yuk simak pembahasannya dalam artikel berikut ini. Check it out!
Bagaimana Jika Nomor Referensi Bank Tidak Ditambahkan?
Anda sudah mengetahui pengertian nomor referensi bank dan nasabah, serta masing-masing fungsinya. Nah, sebenarnya apakah kode tersebut sangat penting dan wajib disertakan? Bagaimana jika kita lupa untuk mengisinya?
Sebab kedua fungsinya berbeda, maka urgensi dan akibat yang ditimbulkan pun berbeda, Sobat OCBC NISP. Umumnya, jika Anda tidak mengisi nomor referensi bank pada saat melakukan transaksi, entah itu di ATM atau internet banking, maka tahapan tidak dapat dilanjutkan.
Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mengetahui nomor referensi sebelum melakukan kegiatan perbankan. Dengan mengetahuinya, waktu untuk bertransaksi menjadi lebih efisien.
Selain itu, salah memasukkan nomor referensi bank juga dapat berakibat fatal, lho! Memang, pada umumnya jumlah nomor dari rekening setiap bank berbeda-beda, tetapi kalau ada yang serupa, bisa salah kirim. Maka, perhatikan dengan teliti dalam bertransaksi, ya!
Umumnya, jika Anda salah menekan nomor referensi bank, akan ada notifikasi error yang muncul di layar. Jadi, jika itu terjadi, maka periksa ulang nomor referensi atau nomor rekening bank tujuan.
Lantas, bagaimana dengan nomor referensi nasabah? Untuk nomor referensi nasabah juga sama, apabila tidak dimasukkan atau salah, dapat menimbulkan pembatalan transaksi.
Jadi, pastikan Anda juga mengecek dengan baik nomor referensi nasabah, sebab itu berguna untuk melindungi transaksi.
Daftar Nomor Referensi Bank di Indonesia
Nah, setelah tahu kegunaan dan akibat dari tidak memasukkan nomor referensi, tentu Sobat OCBC NISP tidak ingin transaksi bermasalah, bukan? Cara tepat untuk menghindarinya adalah dengan mencari atau mengetahui nomor referensi bank.
Berikut ini daftar nomor referensi bank di Indonesia.
Nama Bank Kode
OCBC NISP 028
BCA 014
BCA Syariah 536
BNI (Bank Negara Indonesia) 009
BNI Syariah 427
BRI (Bank Rakyat Indonesia) 002
BRI Syariah 422
Mandiri 008
BSM (Bank Syariah Mandiri) 451
CIMB Niaga 022
CIMB Niaga Syariah 022
Muamalat 147
BTPN (Bank Tabungan Pensiunan Nasional) 213
BTPN Syariah 547
Jenius 422
BTN (Bank Tabungan Negara) 200
Permata 013
Danamon 011
Maybank 016
Bank Mega 426
Sinarmas 153
Commonwealth 950
Bukopin 441
Bukopin Syariah 521
Lippo 026
Citibank 031
Bank Ekspor Indonesia 003
Panin 019
Panin Dubai Syariah 517
Arta Niaga Kencana 020
UOB Indonesia (Bank Buana Indonesia) 023
Artha Graha Internasional 037
HSBC 041
Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 045
Digibank (DBS Indonesia) 046
Resona Perdania 047
Standard Chartered Bank 050
Bank Capital Indonesia 054
Bank Anz Indonesia 061
Bumi Arta 076
Mayapada 097
Nusantara Parahyangan 145
MNC Internasional (Bank Bumiputera) 485
Prima Master Bank 520
Bank Persyarikatan Indonesia 521
Bank Artos Indonesia 542
Bank Mayora Indonesia 553
BPD Aceh 116
Bank Sumut 117
Bank Nagari (Bank Sumbar) 118
Bank Riau Kepri 119
Bank Sumsel Babel 120
BPD Jambi 115
Bank Bengkulu 133
Bank Lampung 121
Bank BPD Banten 137
BJB 110
BJB Syariah 425
Bank DKI Jakarta 111
BPD DIY 112
Bank Jateng 113
Bank Jatim 114
Mandiri Taspen Pos (Sinar Harapan Bali) 564
Bank BPD Bali 129
Bank NTB 128
Bank NTT 130
Bank Kalsel 122
Bank Kalbar 123
Bank Kaltimtara 124
Bank Kalteng 125
Bank Sulselbar 126
Bank Sulutgo 127
Bank Sulteng 134
Bank Sultra 135
Bank Maluku Malut 131
Bank Papua 132
Itu dia penjelasan mengenai apa itu nomor referensi bank dan fungsinya. Nah, setelah memahaminya, kini Sobat OCBC NISP harus memperhatikan kode referensi dengan benar sebelum melakukan transaksi antar bank ya!
Tahukah Anda bahwa kini transfer antar bank semakin mudah dengan fitur BI-Fast OCBC NISP. Anda hanya akan dikenakan biaya admin senilai Rp2.500 saja lho. Yuk mulai gunakan Bi-Fast dari sekarang!
%PDF-1.4 %âãÏÓ 9 0 obj <> endobj xref 9 11 0000000016 00000 n 0000000687 00000 n 0000000748 00000 n 0000001144 00000 n 0000001179 00000 n 0000001292 00000 n 0000001456 00000 n 0000004106 00000 n 0000791554 00000 n 0003353189 00000 n 0000000516 00000 n trailer <]/Prev 8970882>> startxref 0 %%EOF 19 0 obj <>stream hÞb```e``rd`b0Vߊƀ b@1fŽ@¢?>|`e`hЀp�Ôq@1ƒ2PëK¸�¡‘AãÎÛÈ£ä Ê:JiF Þ` 0# endstream endobj 10 0 obj <> endobj 11 0 obj <>/ExtGState<>/ProcSet[/PDF/ImageC]/XObject<>>>/Rotate 0/TrimBox[0.0 0.0 935.28 581.04]/Type/Page>> endobj 12 0 obj [/ICCBased 15 0 R] endobj 13 0 obj <> endobj 14 0 obj <>stream H‰\Œ1 €0û{Ž ÙËqI®ÄR|‚…U�àÿÁ `áN»3�â¼��‹T$swe¬J€º×Â9i°ˆ#`Ìï�âÒÀÓI+õ¯ò|ehYþüeyå[€ VV endstream endobj 15 0 obj <>stream H‰œ–yTSwÇoÉž�•°Ãc [€°�5, ‹ì ˆBHBK!aPªVÊX·Ñ=uº¸Žµ:X÷©KÔè£ãÐZ\;v^àõ´�™N¿üÞçÜß½÷ý~÷Þw΀.MÑh«a UZƒ>31[”_€‘&
Apa itu Nomor Referensi Bank?
Pada masa sekarang ini, hampir semua transaksi berkenaan dengan kegiatan perbankan. Jadi, ada beberapa kata yang belum dipahami artinya terkait dengan hal tersebut.
Istilah nomor referensi adalah salah satu yang paling sering dijumpai ketika akan melakukan transaksi di ATM atau internet banking. Contoh, Sobat OCBC NISP ingin mentransfer sejumlah uang kepada saudara dan bank yang dimiliki berbeda.
Lalu, karena tujuannya berbeda dari jenis bank yang dipakai, maka Anda harus mengisi kolom nomor referensi bank. Apa itu nomor referensi saat transfer lewat ATM atau internet banking? Bisa jadi terdapat pertanyaan itu dalam kepala Anda, bila masih belum mengenalnya.
Frasa nomor referensi berkaitan dengan kata “referensi”, yang artinya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sumber acuan, rujukan, atau petunjuk. Fungsi nomor referensi bank adalah sebagai identifikasi tujuan saat melakukan sebuah transaksi.
Jadi, nomor referensi bank adalah serangkaian kode atau nomor yang digunakan untuk merujuk kepada tujuan dari suatu transaksi tertentu. Misalnya, Anda akan melakukan transfer dari Bank A ke Bank B, maka nomor referensinya menunjukkan Bank B.
Selain itu, nomor referensi bank dapat diartikan sebagai surat keterangan yang dibuat oleh pihaknya dan menunjukkan tempat kegiatan perbankan tersebut dilakukan. Isi surat dapat terkait dengan identifikasi data nasabah.