Cara Main Bola Bekel Bahasa Sunda

Level Dalam Permainan Bola Bekel

Dari runtutan cara bermain bola bekel tersenit, mungkin Grameds masih merasa bingung mengenai level dalam permainan bekel.

Level satu dimulai saat pemain hanya mengambil biji bekel satu persatu, kemudian 2 biji sekaligus, 3 biji sekaligus, dan seterusnya.

Sedangkan level dua dimulai saat pemain berhasil mengambil seluruh biji bekel hanyak dalam satu lemparan bola. Untuk level dua ini, pemain diharuskan untuk membalikkan biji bekel, baik ke bawah, sisi kanan, maupun sisi kiri dan diambil kembali seperti semula pada level pertama.

Walau tampak mudah, tetapi ternyata ada beberapa aturan yang tidak boleh Grameds langgar supaya dapat masuk ke level selanjutnya, yaitu:

Tiga peraturan utama ini adalah patokan umum untuk menentukan pemenang dari permainan bola bekel. Jadi, jika ada salah satu aturan yang dilanggar, pemain sebelumnya donyatajan kalah dan harus digantikan oleh pemain lain menyesuaikan urutan permainan.

Melatih Konsentrasi Anak

Dalam permainan bola bekel, anak akan melempar bola bekel, mengambil biji bekel dengan cepat, kemudian dengan cekatan menangkap kembali bola bekel yang telah dilempar sebelumnya. Dalam langkah tersebut, diyakini dapat mengasah kemampuan anak untuk berkonsentrasi.

Manfaat Bermain Bola Bekel

Permainan tradisional yang membutuhkan partisipasi dari ketrampilan fisik serta interaksi memang memiliki banyak manfaat, tak terkecuali permainan bola bekel. Berikut, beberapa manfaat yang diperoleh melalui permainan bola bekel.

Meningkatkan Kemampuan Motorik

Kunci utama untuk memenangkan permainan tradisional ini ialah kelihaian dan kecepatan jari serta tangan. Jadi bagi Grameds yang ingin memiliki kemampuan motorik khususnya pada jari dan tangan dengan baik, dapat berlatih dengan memainkan permainan ini.

Saat duduk dibangku SD, pernahkah kamu memainkan permainan bola bekel? Ya, pasti sebagian besar pernah memainkan bola bekel. Permainan bola bekel cukup terkenal di kalangan anak-anak. Bola bekel sendiri merupakan permainan tradisional yang telah tersebar di hampir seluruh Indonesia, usut punya usut permainan bola bekel ini adalah hasil dari pengaruh dari budaya Belanda, karena kata bekel sendiri berasal dari bahasa Belanda yakni bikkelspel atau bikkelen. Permainan bekel, dimainkan dengan melemparkan sebuah bola ke atas dan menangkapnya kembali menggunakan satu tangan. Namun disaat bersamaan harus mengambil satu per satu atau mengubah posisi biji-biji yang ada sesuai peraturan permainan.  Biji-biji ini bisa berupa benda keras seperti logam, tulang, kerang mati yang kecil atau yang lainnya. Permainan ini kemudian berkembang di daerah Jawa. Biasanya bekel dimainkan oleh 2 hingga 4 orang pemain dengan aturan-aturan yang telah disepakati bersama. Bola yang digunakan biasanya yang terbuat dari karet dan biji bekel yang berjumlah 6 sampai 10 buah. Penggunaan bahan karet atau plastik pada bola bekel bertujuan agar saat dilempar ke atas bola akan memantul jika jatuh ke bawah atau permukaan lantai.Meskipun permainan bekel ini sederhana namun dapat melatih untuk berpikir strategi, ketangkasan, kejelian dan kejujuran. Masih ingatkah cara memainkannya? baca lebih lengkap caranya.

Menambah Perkembangan Kognitif Anak

Permainan bola bekel juga doyakni sangat baik untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak. Pastinya, manfaat ini akan dapat dirasakan dengan maksimal jika permainan dilakukan dengan frekuensi yang sering.

Nah, itu dia Grameds penjelasan lengkap mengenai pengertian, alat yang digunakan, cara bermain, sejarah, serta manfaat dari permainan bola bekel. Bila Grameds masih penasaran dan ingin mengetahui informasi lain mengenai permainan tradisional, simaklah rekomendasi buku terkait berikut ini!

Alat Dalam Permainan Bola Bekel

Mungkin, beberapa di antara Grameds masih merasa bingung, mengenai bentuk bola bekel. Sama seperti bentuk-bentuk bola lainnya, bola bekel juga berbentuk bulat sempurna. Hal yang membedakan ialah bola bekel memiliki ukuran yang jauh lebih kecil apabila dibandingkan dengan bola sepak, bola voli, bola basket, dan beberapa jenis bola lainnya.

Secara umum, bola bekel hanya memiliki diameter antara 2 sampai 10 cm. Bahan utama pembuatan bola ini bisa dari karet, semacam gel, maupun bahan lain yang bisa membuat bola memantul saat dijatuhkan ke lantai. Sedangkan, biji bekel memiliki bentuk layaknya dua lingkaran besar dan kecil yang terhubung dan bisa dibalik maupun didudukkan.

Rekomendasi Buku Terkait

Alat Dalam Permainan Bola Bekel

Mungkin, beberapa di antara Grameds masih merasa bingung, mengenai bentuk bola bekel. Sama seperti bentuk-bentuk bola lainnya, bola bekel juga berbentuk bulat sempurna. Hal yang membedakan ialah bola bekel memiliki ukuran yang jauh lebih kecil apabila dibandingkan dengan bola sepak, bola voli, bola basket, dan beberapa jenis bola lainnya.

Secara umum, bola bekel hanya memiliki diameter antara 2 sampai 10 cm. Bahan utama pembuatan bola ini bisa dari karet, semacam gel, maupun bahan lain yang bisa membuat bola memantul saat dijatuhkan ke lantai. Sedangkan, biji bekel memiliki bentuk layaknya dua lingkaran besar dan kecil yang terhubung dan bisa dibalik maupun didudukkan.

Sejarah Permainan Bola Bekel

Foto: Permainan Tradisional Bola Bekel (Tgrcampaign.com)

Bola bekel menjadi salah satu permainan tradisional yang banyak dimainkan oleh anak-anak perempuan.

Menjadi salah satu warisan budaya di Indonesia, siapa sangka ternyata permainan bola bekel dipengaruhi oleh budaya Belanda pada awal kemunculannya.

Bekel berasal dari bahasa Belanda “bikkelen” yang artinya membanting tulang.

Sekilas terdengar aneh ya Moms lantaran tidak ada hubungannya antara tulang dengan bola bekel yang bulat.

Tapi, bola bekel disebut-sebut mirip dengan permainan dongkrak (western jacks) yang kerap dimainkan anak-anak di luar negeri.

Sejak awal kemunculannya, banyak anak-anak Indonesia yang gemar melakukan permainan bola bekel.

Meskipun permainan ini bisa dilakukan oleh laki-laki dan perempuan, namun mayoritas pemainnya masih didominasi oleh anak-anak perempuan.

Hingga kini bekel menjadi salah satu permainan tradisional di Indonesia selain beberapa permainan lainnya seperti gundu, layang-layang, gangsing, dan masih banyak lagi.

Sayangnya, semakin hari semakin sedikit anak-anak yang main bekel. Mereka justru lebih gemar bermain game online yang dinilai lebih modern dan menarik.

Padahal bermain permainan tradisional secara fisik bisa memberikan banyak manfaat untuk tubuh, lho!

Salah satunya yaitu meningkatkan kemampuan motorik kasar sehingga Si Kecil jadi lebih aktif dan ketangkasan gerakan tangannya juga meningkat.

Moms mungkin bisa mulai mengenalkan permainan yang satu ini kepada Si Kecil.

Selain bermanfaat untuk Si Kecil, hal ini juga bisa membantu meningkatkan kedekatan antara Moms dan Si Kecil, lho!

Baca Juga: Gobak Sodor: Sejarah, Cara Bermain, dan Manfaatnya

Apakah Moms sudah tahu bagaimana peraturan permainan bola bekel dan cara memainkannya?

Bola Bekel – Permainan Bola Bekel adalah permainan tradisional yang diyakini memperoleh pengaruh dari budaya Belanda. Kata ‘bekel’ sendiri diyakni merupakan kata serapan dari bahasa Belanda, yakni bikkelspel atau bikkelen yang berarti membanting tulang. Kendati demikian, permainan ini bisa dimainkan tanpa perlu membanting tulang dan hanya membutuhkan bola karet dan biji bekel.

Permainan bola bekel ialah sebuah permainan adu ketangkasan antara 2 atau 4 orang anak yang berusia 7-12 tahun dan untuk memainkannya tak memerlukan tempat khusus karena permainan ini dapat di mainkan di ruang terbuka atau tertutup. Artikel berikut ini akan membahas dengan lengkap mengenai pengertian, alat yang digunakan, cara bermain, sejarah, serta manfaat dari permainan bola bekel. Simak penjelasannya berikut ini!